Pengendalian Sistem Informasi Akutansi
Resiko Pengendalian
SIA
·
Kehancuran karena bencana alam dan politik
bencana alam dan politik dapat menghancurkan sistem informasi dan menyebabkan kerugian bagi sebuah perusahaan, baik dalam jumlah besar maupun kecil.
contoh : kebakaran / kemarau panjang, banjir, gempa bumi, badai, peperangan, serangan terrorist (serangan pada WTC)
bencana alam dan politik dapat menghancurkan sistem informasi dan menyebabkan kerugian bagi sebuah perusahaan, baik dalam jumlah besar maupun kecil.
contoh : kebakaran / kemarau panjang, banjir, gempa bumi, badai, peperangan, serangan terrorist (serangan pada WTC)
·
Kesalahan pada software dan tidak berfungsinya
peralatan
terjadi karena berhentinya peralatan, rusaknya software, kegagalan sistem informasi, gangguan listrik.
terjadi karena berhentinya peralatan, rusaknya software, kegagalan sistem informasi, gangguan listrik.
·
Tindakan tidak sengaja
terjadi pada saat salah menginput suatu data, menghapus data. Hal ini terjadi karena kesalahan manusia atau user yang tidak terlatih.
terjadi pada saat salah menginput suatu data, menghapus data. Hal ini terjadi karena kesalahan manusia atau user yang tidak terlatih.
·
Tindakan sengaja
berbeda dari tindakan tidak sengaja, hal ini terjadi karena ulah seseorang yang bertujuan menghancurkan sistem atau beberapa komponennya dengan tujuan tertentu
berbeda dari tindakan tidak sengaja, hal ini terjadi karena ulah seseorang yang bertujuan menghancurkan sistem atau beberapa komponennya dengan tujuan tertentu
Eksposure pada
pengendalian SIA
Resiko yang terjadi akibat
kehilangan kendali. Kekeliruan yang tidak disengaja dalam pencatatan dan proses
input data. Hilangnya data atau aktiva. Pencurian aktiva atau kesengajaan
kariawan. Operasi yang tidak efisien. Keputusan manajemen
Lingkup pengendalian
1.
Komitemen atas intregitas dan nilai nilai etika
2.
Filosofi pihak managemen dan gaya beroprasi
3.
Struktur dan gaya organisasi
4.
Badan audit dewan komisaris
5.
Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung
jawab
6.
Kebijakan dan praktek praktek SDM
Sistem Akutansi
Metode dan prosedur untuk
mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan
dalam suatu organisasi bisnis. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti
transaksi alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk
mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya. Operasi suatu sistem
akuntansi meliputi tiga tahapan:- Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai jumlah fisik maupun jumlah rupiah. serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
- Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
- Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Prosedur pengendalian
·
Sistem Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Internal adalah Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Sistem Pengendalian Internal adalah Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan
adanya pengendalian internal :
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem
pengendalian internal dapat dibagi menjadi dua
1. Pengendalian Internal Akuntansi
dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
2. Pengendalian Administratif
dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.
dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
2. Pengendalian Administratif
dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.
Sistem informasi
akutansi berbasis komputer
Sistem
informasi akuntansi berbasis komputer adalah sistem informasi yang menggunakan
teknologi komputer dalam mengelola data atau transaksi perusahaan menjadi suatu
informasi yang tepat, akurat, dan relevan dalam pengambilan keputusan. Perbedaan
sistem komputer dan manual hanya pada proses pengolahan data input menjadi
output. Pada sistem informasi akuntansi basis komputer data diolah oleh
komputer yang biasa disebut sebagai pengolahan data elektronik.
Ruang Lingkup Sistem Informasi
1. Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak
pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas
transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan
laporan keuangan perusahaan (General Ledger System).
2. Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap
dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap
dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.
3. Ruang Lingkup implementasi Billing System
yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain
sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem
pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan
kas.
0 komentar:
Posting Komentar